burung stres – Depresi bisa ambil peranan besar dalam kesehatan manusia dan hewan pengiringnya secara kesemuaan. Karena burung piaraan pada intinya ialah makhluk yang paling peka, mereka condong tidak bisa menangani depresi segampang tipe hewan piaraan yang lain seperti anjing dan kucing.
Sanggup mengenal depresi pada burung piaraan Anda penting untuk jaga lingkungan di mana rekan berbulu Anda bisa berkembang secara fisik dan psikis. Seharusnya pemilik burung pelajari langkah mengawasi tingkat depresi burung mereka dan membuat rekonsilasi yang dibutuhkan untuk jaganya. hewan piaraan mereka berbahagia dan sehat.
Kenapa Burung Alami Depresi?
Seperti manusia, burung bisa alami depresi karena beberapa argumen berbeda. Burung ialah makhluk rutinitas. Pengubahan pada agenda atau lingkungan mereka menjadi penyebab stres.
Pengubahan lingkungan, dari berpindah ke rumah baru, bagian keluarga atau hewan piaraan baru, keributan luar (konstruksi, truk, petir), warna cat, atau pengubahan posisi bisa mengakibatkan stres. Kegiatan rutin baru (pemilik atau burung) dapat memacu stres. Hewan liar yang tidak dikenali, bahkan juga yang kelihatan dari jendela, seperti elang, rakun, rusa, atau hal yang lain bisa mengusik burung. Pengubahan dalam transisi sinar, seperti berpindah ke ruang yang lebih gelap, penghematan siang hari, atau penutup kandang, semua bisa mengakibatkan burung terbuncang.
Tanda Depresi pada Burung
Burung bisa memperlihatkan depresi dengan bermacam cara. Mereka semuanya wajib disikapi dengan serius dan dokter hewan harus ditanyakan selekasnya sesudah Anda menyaksikan pertanda ini. Beberapa dapat semakin beresiko secara fisik dibanding lainnya, tapi semuanya wajib jadi perhatian. Tanda yang perlu dicari mencakup:
Ciri-ciri Depresi Pada Bulu
Salah satunya tanda depresi yang umum pada burung piaraan ialah timbulnya tangkai depresi pada bulu burung. Tangkai penekanan ialah garis-garis kecil yang menghampar secara horizontal di sejauh tangkai bulu burung.
Walau susah untuk memandang tangkai depresi pada bulu yang ada di burung, pengecekan bulu yang meranggas bisa memberi tanda-tanda cepat apa burung alami permasalahan dengan pemicu depresi di tidak atau lingkungannya.
Kedatangan tangkai depresi tidak memperlihatkan dengan pas apa yang keliru dengan burung. Kebalikannya, itu ialah bendera merah yang bisa dipakai pemilik burung untuk mulai cari sumber depresi prospektif yang kemungkinan ditemui hewan piaraan mereka.
Cabut Bulunya Sendiri
Tanda umum lain dari depresi (dan kebosanan) pada burung ialah menuai bulu. Ini bisa terjadi pada burung kecil dan besar. Ini kemungkinan diawali oleh stimulan (suara konstruksi yang keras), tapi bersambung sesudah stimulan berhenti.
Beberapa burung terus akan menuai diri kita jadi mutilasi diri. Mereka dapat kunyah kulitnya dan beberapa akan mengeruk lebih dalam ke bahkan juga tulang atau otot. Ini bisa mengakibatkan kerusakan parah. Burung dengan tanda-tanda ini harus selekasnya dicheck oleh dokter hewan. Mereka kemungkinan diresepkan obat dan diperlengkapi dengan kerah Elizabethan hingga mereka tidak bisa terhubung badan mereka.
Invasi
Invasi yang mendadak pada burung piaraan dapat jadi tanda jika burung itu alami depresi di lingkungannya. Sikap agresif, seperti menggigit, mendesis, terjang, dan menjerit terlalu berlebih, bisa terjadi nyaris dalam semalam.
Bila Anda menyaksikan pengubahan sikap seperti ini pada hewan piaraan Anda, sebaiknya Anda mengagendakan janji jumpa sama dokter hewan unggas untuk singkirkan peluang permasalahan kesehatan. Bila burung Anda memperoleh status kesehatan yang bagus, Anda mulai dapat cari tahu apakah yang sesungguhnya memacu sikap itu, dan bagaimana Anda bisa sesuaikan lingkungan atau kegiatan rutin burung Anda supaya lebih nyaman.
Kehilangan nafsu makan
burung stres tidak mau makan dan apabila burung yang umumnya mempunyai selera makan yang sehat mendadak mulai memperlihatkan ketertarikan kurang untuk makan, hal tersebut menjadi tanda depresi dan / atau permasalahan kesehatan.
Ketentuan yang bagus untuk dituruti pada kondisi semacam ini ialah membuat janji sama dokter hewan untuk pastikan burung tidak cidera atau sakit. Bila kesehatan rekan berbulu Anda lebih buruk, Anda selanjutnya mulai dapat coba dan merinci peluang pemicu depresi di dalam rumah Anda yang bisa memacu raibnya selera makan pada burung Anda.