Cara Mengembangkan Dunia Bisnis

 

Bila kamu sedang mengelola perusahaan atau jasa, maka kamu akan memerlukan jurnal penyesuaian. Apakah kamu pernah mendengar? Atau pernah melihat bagaimana contoh jurnal penyesuaian? 

 

Singkatnya, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk mengetahui saldo catatan akun pada buku besar. Dengan kata lain, jurnal ini diperlukan di periode akhir laporan keuangan.

 

Namun sebelum melihat hasil jurnal penyesuaian, alangkah baiknya kamu tahu dulu apa arti jurnal penyesuaian. 

 

Apa itu Jurnal Penyesuaian ?

Jurnal ini merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat perubahan saldo ada akun tertentu yang pada akhirnya memperlihatkan jumlah saldo sebenarnya. Artinya, faktor yang mendasari kebutuhan dalam jurnal penyesuaian adalah adanya: 

 

• Transaksi belum tercatat namun sudah terjadi

• Transaksi yang sudah tercatat dan sudah terjadi, tetapi masih berupa perkiraan.

•  

Hal ini akhirnya membawa kita kepada sebuah pertanyaan, Mengapa perusahaan atau jasa memerlukan jurnal penyesuaian? Berikut beberapa faktor penyebab perusahaan atau jasa memerlukan jurnal penyesuaian, antara lain:

 

1. Perusahaan harus melakukan pencatatan keuangan untuk akun tertentu. Karena operasional membutuhkan perlengkapan yang habis dipakai dan harus dicatat. 

2. Perusahaan perlu menangani penyusutan nilai di akun aktiva dengan cara membuat catatan sendiri di jurnal penyesuaian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui saldo sebenarnya di akhir periode. 

3. Perusahaan harus mampu menangani beban yang lewat jatuh tempo sehingga masuk sebagai piutang beban dan harus dibayar di muka.

4. Perusahaan harus melakukan penyesuaian untuk membayar utang beban, lantaran jasa yang telah terpakai belum sempat terbayar. 

Sebelum mengetahui bagaimana contoh jurnal penyesuaian, kamu perlu paham dulu akun-akun apa saja yang ada dalam kegiatan akuntansi. Simak beberapa akun yang memerlukan jurnal penyesuaian. 

 

• Akun perlengkapan 

• Akun beban dibayar di muka

• Akun aktiva tetap

• Akun pendapatan

• Akun beban

• Akun pendapatan diterima di muka

Contoh Jurnal Penyesuaian dan Cara Membuatnya

Untuk lebih memahami seperti apa jurnal penyesuaian, berikut contoh dan cara membuatnya:

1. Beban Perlengkapan

Maksud beban perlengkapan adalah kelompok harta/aktiva yang sifatnya lancar atau biasa disebut dengan harta lancar / aktiva lancar / current assets.

Dalam membuat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, satu hal yang perlu diingat yaitu nilai atau nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.

Untuk mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, dapat diketahui dengan cara mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa.

Contoh:

 

Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp 500.000. Sedangkan data akhir periode menunjukkan saldo masih ada senilai Rp 200.000. 

Keterangan: Jumlah yang habis terpakai di sisi debit beban, yaitu Rp 500.000 – Rp 200.000 = Rp 300.000.

Catatlah akun beban perlengkapan Rp 300.000 di sisi debit lalu kurangilah dengan jumlah akun perlengkapan sejumlah Rp 300.000 seterusnya pada di bagian kredit.

2. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka adalah beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada periode mendatang.

Anda mendapati beban yang seharusnya dibayarkan di periode akan datang namun harus dilaporkan pada periode saat ini.

Contoh:

 

 

Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp 360.000.

Data akhir periode: jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp 120.000 yaitu untuk 4 bulan. 

Keterangan: Beban asuransi sebesar Rp 120.000 di sisi debit. Lalu pada akun asuransi dibayar di muka Rp 120.000 dicatat di bagian kredit.

3. Penyusutan Peralatan

Beban penyusutan peralatan atau depresiasi juga perlu dicatat dalam jenis jurnal ini.

Contoh:

 

 

Akun peralatan menunjukkan saldo Rp 3.000.000.

Pada akhir periode: peralatan disusutkan 10%.

Keterangan: Penyusutan peralatan 10% x Rp 3.000.000 = Rp 300.000 dicatat sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit. Lalu masukan akun akumulasi penyusutan peralatan dan catat Rp 300.000 di bagian  kredit.

4. Pendapatan Diterima di Muka

Merupakan pendapatan yang diterima di muka oleh perusahaan yang tidak langsung dicatat dalam akun pendapatan namun sebagai utang terlebih dahulu.

Hal ini dikarenakan belum ada realisasi pendapatan yang artinya masih belum menjadi hak perusahaan.

Contoh:

 

 

Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp 1.800.000.

Data akhir periode dari pendapatan tersebut sebesar Rp 200.000 layanan kepada langganan belum dikerjakan.

Keterangan: Jumlah pendapatan yang belum menjadi pendapatan adalah Rp 200.000 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan.

Jadi kurangkan akun pendapatan jasa Rp 200.000 dan dicatat di sisi debit. Catatlah ke dalam akun pendapatan diterima di muka Rp 200.000 di sisi kredit karena dianggap sebagai utang.

5. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, namun masih belum diterima di mana hak ini kemudian dicatat sebagai pendapatan di periode terkait.

Contoh:

 

Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000 telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk di neraca saldo Rp 15.600.000 yang menjadi piutang pendapatan perusahaan.

Keterangan: 

Nah, itulah penjelasan tentang contoh jurnal penyesuaian. Apakah kamu sudah cukup memahaminya? Jika sudah, maka kamu sudah bisa membuat jurnal penyesuaianmu sendiri,